Ini saya, seorang anak SMA yang bernama R Annissa Kheista Amarillys, saya biasa di panggil dhea. Ini adalah kumpulan cerita saya, yang mungkin menjadi pengalaman saya;). bagi kalian yang membuka blog ini selamat membaca terimakasih :)
Sabtu, 29 Oktober 2011
tobecontinued
"Saat kejadian yang kurasa buatku tambah makin dewasa" sebuah kalimat yang kali ini terngiang ditelingaku, aku mulai bisa berfikir secara pasti untuk masa depanku, apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku pilih, hingga kutentukan sebuah pilihan.. pilihan universitas pilihan yang dapat menentukan masa depanku. danblablabla
Ketenangan nyata
Pernahkah kalian merasa sangat membutuhkan seseorang? saat diri kita sedang berada dalam kesedihan? dan saat dimana kita sangat membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan cerita kita.. cerita yang buatku terancam rapuh.
Kadang kubutuh sandaran, sandaran untuk berpijak saat ini.. yang bisa kujadikan sandaran hanyalah bantal, dengan keempukannya yang bisa buatku nyaman saatku memeluknya, dan dengan balutan sarung warna kuning yang sangat tampak jelas terlihat saat tetesan air yang jatuh padanya. Tak pernah ia mengeluh saat tetesan air yang jatuh membuat basah dan membekas jelas pada dirinya.
Kala tangis datang mungkin hanya dirinyalah dan Tuhan yang selalu berada di sisiku. mungkin hanya mereka juga yang tau kapan aku menangis dan menangis karena hal apa dll.
Pernah aku berfikir bila bantal ini bisa bicara apa yang akan dia katakan?
apa dia akan berkata "hey manusia, apa tidak bosankah anda selalu membasahiku, menggigitku? aku bosan dengan ceritamu bosan selalu kau basahi bosan selalu kau gigit kala kau cekukan tiada henti"
atau dia akan berkata "hei manusia, usaplah air matamu, hentikan tangismu, aku mengerti aku mengerti apa yang kau rasa, dari caramu memelukku dan dari cerita-ceritamu yang kau ceritakan padaku"
aku harap dia mengerti aku..
Aku rasa aku bingung, apayang harus aku ceritakan rasanya sangat mengejutkan hingga air matapun terkejut tak menampakkan setetes air seperti pada hal-hal lainnya.. mungkin Tuhan tau tanpa aku harus cerita yakan? dan Kau memberikan ketenangan saat ku ucapkan doadoa, wujudmu tak tampak, seperti bantal dan bidadari ini yang bisa kupeluk dan kurasakan tenang yang nyata seperti yang Kau berika walau kau tak bisa ku peluk Tuhan.
Ohiya ingin ku ucapkan terimakasih pada bantal, bidadariku, dan Kau Tuhan:) yang bisa memberikan ketenangan nyata saat kubutuhkan.
ohiya satu lagi inginku ucapkan juga "kau beruntung tal, krna untuk saaat ini kau tak kubasahi lagi ihihihi:D"
*Alhamdulillah yang bisa kukatakan atas segala yang diberikan terimakasih:)
Sama halnya dengan sebuah penggaris
Aku, bayangkan aku adalah sebuah penggaris plastik lunak yang lemah, aku mudah untuk dipatahkan, mudah untuk digoyahkan, mudah untuk diretakkan, tapi aku tak pernah merasakan sakit krna hal itu. Ya.. karena aku sebuah penggaris aku adalah benda mati, aku bergerak bila ada yang menggerakan, aku membantu manusia dalam mebuat garis lurus, aku tak punya hati aku tak punya pikiran aku hanya aku, sebuah penggaris pelastik. Hentikan bayangan bahwa aku adalah seorang penggaris, karena ya aku adalah seorang manusia yang kehidupannya mirip dengan sebuah penggaris plastik, bedanya aku dapat merasakan sakit, aku punya hati dan aku punya pikiran.
Aku manusia aku bisa merasakan sakit, aku ingin seperti penggaris meluruskan yang berkelok, tapi aku juga sama halnya dengan yang lain membutuhkan hal yang sama, aku butuh orang yang selalu disampingku ibarat pengaris aku mudah dipatahkan bila aku berdiri sendiri dengan kelunakanku, tapi aku bisa menjadi kokoh bila banyak penggaris yang menopangku, menopangku untuk menjadi kuat mengalahkan patahan yang bisa terjadi saat aku sedang merasa sendiri. Tapi suatu saat kita harus bisa untuk berdiri sendiri seperti penggaris besi yang berada di sebrang sana, kuat kokoh dia bisa menjadi lemah tapi tak terpandang oleh ke kokohannya, mungkin dia menutupi perasaan yang dia rasakan, aku bisa melihatnya.. melihat dari kilauan pantulan cahaya matahari yang mencolok mengenai mataku.
Kini kusedang menyadari betapa bodohnya aku yang menyia-nyiakan kehidupan ini, apa aku tak berfikir kedepan, apabila yang aku lakukan hanya membuang-buang waktu yang diberikan, bagaimana bila didepan sana akan ada sesuatu hal yang membuat aku akan patah, ya seperti saat ini ya.. aku merasakan itu. Aku merasakan retakan yang terjadi pada diriku, sama halnya seperti penggaris kubutuh penggaris-penggaris lain untuk membantu menopangku atau kubutuh perekat, perekat untuk merekatkan sesuatu yang retak tadi, mengokohkanku kembali dengan rekatan hangat yang menyelimutiku, kubutuh itu semua.. Semua itupun hadir, kumulai bangkit, semangat membara yang mengahmpiriku, perekat telah direkatkan pada diriku ternyata manusia ini masih membutuhkanku untuk meluruskan garis-garis lengkungnya. Penggaris lain disana ya keluargaku berdoa bersama mendorongku akan keinginanku. Kami berjalan bersama-sama hingga kami terlihat kokoh, patakanku semakin tak tampak tertutupi akan balut kasih sayang yang kurasa:)
Sabtu, 22 Oktober 2011
untitled
Ini yang Saya rasa, Saya merasakan sangat amat tidak bersemangat. Dhea yang biasa orang sebut bersemangat kini terlihat lemah. Ya Saya merasakan itu, Saya yang lebih senang sendiri dengan lagu-lagu mellow, Saya sendiripun gatau Saya kenapa emosi, sedih, kesal mengahantui hati yang meluap-luap. Tak adanya semangat tak adanya apapun.
Saya yang sedang butuh semangat, tapi keadaan berbanding terbalik. Keadaan berbanding terbalik dengan yang saya impikan, kebahagian.. Awal-awal Saya merasakan hal yang gakaruan, hari demi hari saya berfikir apa saya harus selalu begini? bukankah saya harusnya memperbaiki keadaan ini ke arah yang lebih baik. Hari itu Saya buang emosi, kekesalan, kesedihan saya jauh-jauh, Saya tak kuat menahan hingga Saya menangis.. Saya menangis mengeluarkan perasaan-perasaan itu, hingga akirnya hal itu membuat saya merasa sedikit tenang.
Sekarang Saya mencoba memulai hari seperti biasa, dengan dhea yang seperti biasa. Mencoba membuat hari seperti hari-hari biasa walau keadaan yang tak mendukung. Bila keadaan itu manusia saya ingin bicara, hai keadaan normalkanlah keadaan ini, kau tau saya sudah bangkit, bantu saya untuk bisa kuat menjalani keadaan ini.
Saat sebagian keadaan memulai untuk normal saya merasakan semangat yang terus meluncur, hingga saya kuat diatas keadaan ini.
Hal yang Saya tau pasti, Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya bila umatnya tidak mampu mengahadapinya. Mungkin satu kalimat itupula yang membuat Saya bangkit, dan Saya ingin ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang selalu disamping Saya, membuat Saya tenang dengan kehangatan yang dibuatnya:)
Saya yang sedang butuh semangat, tapi keadaan berbanding terbalik. Keadaan berbanding terbalik dengan yang saya impikan, kebahagian.. Awal-awal Saya merasakan hal yang gakaruan, hari demi hari saya berfikir apa saya harus selalu begini? bukankah saya harusnya memperbaiki keadaan ini ke arah yang lebih baik. Hari itu Saya buang emosi, kekesalan, kesedihan saya jauh-jauh, Saya tak kuat menahan hingga Saya menangis.. Saya menangis mengeluarkan perasaan-perasaan itu, hingga akirnya hal itu membuat saya merasa sedikit tenang.
Sekarang Saya mencoba memulai hari seperti biasa, dengan dhea yang seperti biasa. Mencoba membuat hari seperti hari-hari biasa walau keadaan yang tak mendukung. Bila keadaan itu manusia saya ingin bicara, hai keadaan normalkanlah keadaan ini, kau tau saya sudah bangkit, bantu saya untuk bisa kuat menjalani keadaan ini.
Saat sebagian keadaan memulai untuk normal saya merasakan semangat yang terus meluncur, hingga saya kuat diatas keadaan ini.
Hal yang Saya tau pasti, Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya bila umatnya tidak mampu mengahadapinya. Mungkin satu kalimat itupula yang membuat Saya bangkit, dan Saya ingin ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang selalu disamping Saya, membuat Saya tenang dengan kehangatan yang dibuatnya:)
Langganan:
Postingan (Atom)